Mbah Maridjan menyerahkan diri kepada Allah dalam keadaan sujud, seakan memberitahu kita bahwa hanya sujud kepada Allah yang bisa dan harus kita siapkan menghadapi segalanya, karena tak mungkin melalui rekayasa kita," ujar Hasyim kepada team kami, Rabu (27/10/2010).
Dengan wafatnya Mbah Maridjan yang juga pengurus NU itu, Hasyim teringat pesan juru kunci Gunung Merapi itu saat ditemui pada 2006 yang dia sampaikan dalam bahasa Jawa. "Panjenengan sak konco poro piageng, kedah 'temen lan sak temene' mugi ndonyane tenterem. (Anda dan para pembesar harus benar dan bertindak sebenarnya agar alam tenteram)," kata Hasyim mengenang.
Hasyim kemudian mengenang sewaktu Mbah Maridjan mengucapkan itu saat Hasyim berkunjung ke rumahnya. "Beliau sangat sederhana. Karena beliau Ketua Ranting NU desa setempat, saya memberi beliau jaket bertuliskan NU, serta seperangkat alat salat dan beliau sangat gembira," kenang Hasyim lagi.
Mbah Maridjan memang dikenal sebagai orang yang sangat sederhana. "Bahkan rumahnya pun baru diperbaiki setelah beliau jadi bintang iklan jamu kuku bima dan itupun digunakan membangun masjid," kata Hasyim yang juga pengasuh pondok pesantren Al-Hikam Malang dan Depok itu.
Home » SEKILAS TENTANG MBAH MARIDJAN » Arti Posisi Sujud sebagai Pesan Mbah Maridjan
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar