Pantun Cinta

Bookmark and Share
Anak itik mulailah terbang

Ambilkan dedak berilah makan

Janganlah adik merasa bimbang

Segala kehendak abang tunaikan



Membawa peti dari malaka

Berisi pakaian si anak raja

Kalau hati sudah merasa suka

Semua keadaan indah di mata



Ikan batu di atas bara

Pohon selasih di tepi kota

Pikiran buntu badan sengsara

Bila kekasih jauh di mata



Ada budak membuang dedak

Penuh setimba di celah batu

Berdua tidak, bertiga pun tidak

Kekasih hamba hanyalah satu



Di celah batu bunga terselit

Lembut debu bunga seroja

Kasih tuan kasih di kulit

Tanam tebu di bibir saja



Rumah di kota amatlah bersih

Tempat bermain si orang kaya

Berpantang mata berasa kasih

Jumpa yang lain lupakan saya



Pokok selasih pokok bayam

Dalam kepuk buah berangan

Seorang kasih seorang sayang

Tidak bertepuk sebelah tangan



Rumput kuberantas habis rata

Burung serindik mematuk betik

Beribu melintas di depan mata

Hanyalah adik yang paling cantik



Menjadi tamu di hari raya

Penganan sura rasanya tawar

Hendak bertemu apakah daya

Hanya suara menjadi penawar



Dinda cantik tinggi semampai

Dada bidang rambut mengurai

Putih melepak lembut gemulai

Kakanda melihat rasa terkulai



Walau banyak bunga di taman

Bungan mawar masih dikenang

Walau banyak kupunya teman

Dalam hatiku dinda seorang



Pohon selasih tumbuh melata

Tumbuh perdu jauh di sana

Sepasang kasih mabuk bercinta

Siang merindu malam merana



Tinggi-tinggi burung merbuk

Terbang melayang ke tanah rata

Hati teringat mulut menyebut

Wajah terbayang di depan mata



Hujan basah habis pun basah

Duduk sendiri tidak mengapa

Sudah lama kita berpisah

Baru kini kita berjumpa



Bunga saya bunga melati

Bunga-bungaan harum baunya

Kasih saya sepenuh hati

Kasih tuan ke mana hinggapnya



Pungguk terbang di atas awan

Hampir tak terlihat oleh mata

Kalau hati rindu-rinduan

Rindu di hati meronta-ronta



Anak itik di sambar elang

Dari sumur sampai ke kali

Tinggalkan adik abang kan pulang

Panjang umur jumpa kembali



Putri di taman memakai gelang

Rambut berurai bawa mahkota

Bunga idaman disambar orang

Jatuh berderai si air mata



Sayang-sayang mabuk kepayang

Bunga di taman disunting kumbang

Belum dapat abang disayang

Sudah dapat abang dibuang



Melompat belalang di atas kapuk

Melihat orang hendak berperang

Alangkah malang si bujang lapuk

Bunga di tangan disambar orang



Kalau ada sumur di ladang

Mandi jangan di bulan terang

Sudah nasib celaka badan

Tunangan hilang dibawa orang



Ikan di laut garam di darat

Dalam kuali bertemu jua

Hati terpaut janji terikat

Atas pelamin bertemu jua



Ikan di laut asam di darat

Dalam kuali bertemu jua

Orang jauh berkirim surat

Berkali-kali dibaca juga



Sayang selasih tidak berbunga

Engganlah kumbang untuk menyapa

Sayang kekasih tidak setia

Badan merana kini jadinya



Bunga yang malang jaga dirimu

Janganlah layu sebelum kembang

Pupuklah iman dalam hatimu

Kalau kau layu dibuang orang



Ukir-ukirlah si kayu jati

Jadikanlah sebuah jambangan

Pikir-pikirlah sebelum terjadi

Jangan menyesal kemudian



Berbaju batik mata memikat

Melirik senyuman memukau semua

Duhai cantik saya terpikat

Bolehkah tahu siapa namanya



Bunyi lagu membangkit suasana

Bunga mekar di depan mata

Sunyi rasa tak dapat bersama

Kekasih hati jauh di sana



Layang-layang terputus tali

Jatuh ke bumi melayang laju

Duhai kekasih aku berjanji

Aku tercipta hanya untukmu



Hujan turun laut memburu

Dingin malam mengusik kalbu

Biar batu menjadi debu

Aku tetap sayang padamu



Ada jantung ada debaran

Ingin bertanya tetapi malu

Kumenunggu penuh harapan

Sudikah engkau menerimaku



Kelap-kelip bintang bertaburan

Cuma satu yang tampak terang

Sungguh banyak gadis pilihan

Hanya dinda yang paling kusayang



Kelap-kelip bintang bertaburan

Begitu indah bagai berlian

Sungguh banyak gadis menawan

Hanya dinda yang kurindukan



Kelap-kelip di tengah malam

Cahaya bintang sangat menawan

Biar cinta banyak rintangan

Akan kujaga dengan kesetiaan



Kelap-kelip bintang seribu

Indah menawan di tengah malam

Sungguh aku sedang merindu

Rindu di hati yang paling dalam



Kelap-kelip bintang menari

Indahnya bagai mata bidadari

Dinda kuharap menjaga diri

Untuk diriku sampai ku kembali

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger