PROPOSAL PKM-AI ~ GREENROOF SEBAGAI SOLUSI PERMASALAHAN LINGKUNGAN YANG TERKAIT DENGAN ISU PEMANASAN GLOBAL

Bookmark and Share

Beberapa waktu lalu saya diajak teman saya, A. Alfan, untuk masuk kedalam tim PKM-nya. Kebetulan sebelumnya kami memang satu tim dalam suatu proyek pemodelan matematika yang mengangkat tema green roof. Nah, Alfan mengajak saya bersama dengan R. Hariyono, M. A. Mahin sebagai rekan satu tim. Kami semua satu kelas, 2008 B.








Perembukan kami yang pertama membagi kami kedalam tugas-tugas khusus. Saya lupa waktu itu. Lanjut ke perembukan kedua, kami memutuskan untuk mengunjungi bangunan yang terdapat green roof. Bangunan tersebut adalah ruko milik pak Anwar yang beralamat di Jl. Raya Arjuno. Kami juga telah melakukan wawancara kepada pemilik ruko tersebut. Kalau saya mengingat saat itu saya jadi tersentuh dengan apa yang dilakukan oleh Alfan.


Pertama kali Alfan

mengajak saya dia bilang, "Iku lho ono conto green roof nang daerah Kupang." Otomatis saya jadi tertarik dan berpikir, "Wah, sudah ada satu orang yang akan menghijaukan kota ini dengan green roof." Sebenarnya waktu itu saya agak malas untuk ikut ini. Tapi setelah melihat Alfan yang bersemangat sekali untuk mengerjakan kesibukan di luar Ormawa padahal dia menjabat sebagai ketua BEMJ, semangat saya menjadi ikut terbakar dan menggebu-gebu.


Pada saat kami mendatangi ruko milik pak Anwar, pada awalnya pak Anwar menolak untuk diwawancara maupun untuk dikaji green roofnya. Mungkin karena alasan keamanan dan kenyamanan beliau takut kalau kami akan berbuat jahat, tentu beliau tidak bisa disalahkan. Namun Alfan pantang menyerah dan tetap bersikukuh membujuk pak Anwar dan akhirnya beliaupun mengizinkan.


Pada waktu itu pak Anwar sedang ada urusan jadi kami ditinggal dengan bu Anwar. Kamipun mewawancarai bu Anwar. Informasi yang kami peroleh dari bu Anwar pun hanya sedikit karena yang lebih mengetahui tentang seluk-beluk green roof adalah pak Anwar. Setelah pak Anwar datang kembali saya menjaga sepeda motor dan tiba giliran Hariyono dan Mahin naik ke atap untuk mengkaji green roof. Namun Alfan tetap saya tinggal di ruang tamu karena Alfan masih punya beberapa pertanyaan lagi. Tak lama kemudian kelihatannya wawancara telah selesai. Namun apa yang terjadi? Mereka bertiga (Alfan, pak Anwar, bu Anwar) di ruang tamu saling membisu seribu bahasa dan diam seribu kata.


"Sepertinya ada yang sedang tidak enak hati." Kataku dalam hati.


Jelas saja, Alfan mungkin sungkan dengan pak Anwar karena di depan tadi dia agak memaksa. Sayang sekali, saya juga tidak mampu mencairkan suasana saat itu, kasihan Alfan.


Selesainya Mahin dan Hariyono dari mengkaji green roof, tiba saatnya untuk berpamitan.


"Alhamdulillah." Kataku dalam hati.


Kamipun berpamitan dengan tuan rumah, tidak lupa juga bersalaman. Setelah kami kembali ke kampus, kami semua mengistirahatkan diri dan akan melanjutkan pembahasan di lain hari.


Perembugan selanjutnya membagi kami kedalam beberapa tugas. Saya mendapat tugas menuliskan hasil rekaman wawancara. Terlalu mudah, sebaiknya tidak usah dibahas. Setelah berhari-hari kami bekerja akhinya kami menyelesaikan konsep proposalnya. Konsep tersebut kami serahkan ke pak Rudi, dosen pembimbing kami, dan direvisi oleh beliau.


Setelah direvisi kemudian proposal tersebut kami sempurnakan dengan tambahan-tambahan yang diperlukan. Termasuk menambah anggota yaitu M. Najib kelas 2009 B. Hingga tiba saatnya kami mengumpulkannya dan akhinya selesai sudah, alhamdulillah.


Silahkan kalau anda mau download proposal kami



Sincerely,





Zamlahani



{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger