Bau badan tak sedap memang sering bikin masalah, namun sebetulnya bisa dicegah selama kita rajin menjaga kebersihan tubuh.
Dari mana asal bau badan dan bagaimana mengatasinya?
Menurut Dr. Tjut Nurul Alam Jacoeb, Sp.KK (K), dari Jakarta Skin Center, keringat manusia dihasilkan oleh dua kelenjar, yakni kelenjar accrine dan kelenjar apocrine. Kelenjar accrine memproduksi keringat bening dan tidak berbau (sejak bayi), yang biasanya muncul di tangan, punggung, dan dahi. Sedangkan kelenjar apocrine terdapat di tempat-tempat tertentu, terutama di daerah perakaran rambut, seperti ketiak, kemaluan, dan di dalam hidung. “Kelenjar apocrine aktif setelah masa pubertas. Pada wanita, setelah mendapat haid, sedangkan pada laki-laki setelah suaranya berubah,” lanjut Tjut.
Kelenjar accrine mengeluarkan cairan (keringat) yang banyak mengandung air dan tidak berbau. Cairan ini juga berfungsi menurunkan kondisi tubuh pada waktu tertentu. “Misalnya sehabis berolahraga, tubuh berkeringat untuk menyesuaikan diri dengan suhu sekitarnya,” lanjut Tjut. Sedangkan kelenjar apocrine mengandung asam lemak jenuh dengan cairan lebih kental dan berminyak.
“Sebenarnya, cairan yang dihasilkan kelenjar apocrine hanya berbau lemak, namun karena di setiap helai rambut terdapat satu apocrine dan mengandung bakteri yang berperan dalam proses pembusukan, jadilah bau badan tak sedap. Akan tetapi, terkadang ada orang yang mempunyai kelenjar apocrine lebih besar, sehingga produksinya besar dan pembusukan bakteri lebih banyak,” tutur Tjut.
FAKTOR GENETIK
- Bau badan tak sedap juga bisa karena faktor genetik. “Akan tetapi, itu juga tidak menjamin. Yang penting adalah selalu menjaga kebersihan badan.
Kebersihan berawal dari pakaian yang kita kenakan, secara teratur membersihkan badan atau mandi 2 kali sehari, serta menjaga makanan yang kita konsumsi,” ujar Tjut.
Rambut ketiak juga berperan memunculkan bau badan. “Secara medis, rambut ketiak berfungsi memperluas permukaan untuk mengatur penguapan keringat. Di pangkal rambut, terdapat banyak pori-pori yang menjadi muara kelenjar keringat untuk mengalirkan keringat ke ketiak,” terang Tjut seraya menganjurkan orang-orang yang gampang berkeringat dan bekerja di tempat yang panas agar mencukur rambut ketiaknya. “Pasalnya, rambut ketiak akan menahan aliran keringat sehingga menjadi lembab. Apalagi kalau kita memakai deodoran dan bedak, yang akan tertahan di bulu ketiak,” ujarnya.
Bulu di sekitar kemaluan bisa pula membuat bau badan tak sedap, namun karena letaknya jauh dari indera penciuman, bau yang muncul pun tak terlalu dirasakan. “Selama kita selalu menjaga kebersihan, dijamin bau badan tidak akan muncul. Pasalnya, jika keringat yang dihasilkan kelenjar apocrine dihilangkan, bakteri pun tidak akan melakukan proses pembusukan.”
SALURAN PEMBUANGAN LANCAR
- Selain penyebab di atas, kondisi jiwa seseorang, seperti stres atau emosi, juga memengaruhi kelenjar apocrine bekerja lebih efektif dan produktif, sehingga memperparah bau badan.
“Yang juga harus diperhatikan adalah bahan pakaian yang kita pakai. Sebaiknya pilih baju berbahan katun karena menyerap keringat,” saran Tjut.
Faktor lain pemicu bau badan adalah kegemukan. Pada orang gemuk, keringat cenderung terperangkap di antara lipatan-lipatan kulit. “Selama dia selalu menjaga kebersihan, sebetulnya tak masalah.”
Terkadang, ada juga orang yang mempunyai keringat banyak tapi tidak punya masalah dengan bau badan. “Hal ini terjadi karena kelenjar accrine bekerja menyiram bau badan tak sedap. Ibaratnya saluran got jadi lancar,” jelas Tjut.
Jika kelenjar apocrine mengeluarkan keringat sedikit tapi kita tidak membersihkannya dan kemudian tercampur bakteri, bau badan pun akan muncul di tubuh kita. Apalagi jika kita sering menyantap makanan protein tinggi, seperti daging kambing (bisa melebarkan pembuluh darah), durian, bawang goreng, merokok, minuman keras dan obat-obatan antibiotik. “Konsumsi antibiotik saat sakit juga bisa memunculkan masalah bau badan. Kadang-kadang dokter juga menganjurkan pasien tidak mandi. Tidak masalah sebetulnya, asalkan ketiak tetap dicuci dengan sabun antiseptik,” kata Tjut.
BEDAK SAMPAI OPERASI
Banyak cara dilakukan untuk menyingkirkan atau menyamarkan bau badan tak sedap. Saat ini, tak sedikit produk penghilang bau badan yang dijual di pasaran, mulai deodoran, obat minum, bedak. Selain itu, ada pula suntikan botox dan operasi. Dari sekian banyak, produk dan cara seperti apa yang paling efektif dan aman?
Bedak
Bedak bisa membantu mengurangi bau badan tak sedap dan menyerap keringat dengan baik. Ketiak pun tidak basah dan kulit terasa nyaman. Selain itu bedak tidak mempunyai efek samping. “Pilih bedak yang mengandung antiseptik, karena bermanfaat membunuh kuman. Akan tetapi, hati-hati terhadap bedak mengandung menthol, karena ada jenis kulit yang alergi terhadap menthol, sehingga menimbulkan gatal dan iritasi.”
Deodoran
Deodoran ada banyak jenisnya. Ada yang disemprot, ada pula yang roll on. “Tergantung pembawaannya ke kulit dan kandungan yang ada di dalamnya,” ujar Tjut. Deodoran mempunyai kandungan yang berbeda. Deodoran antiperspiran mengandung senyawa aktif seperti alumunium chloride dan alumunium hydroxibromyde yang berfungsi mengurangi produksi kelenjar keringat dengan mempersempit pori-pori kulit.
Terkadang, ada pula yang menambahkan parfum pada kandungan deodoran. “Sebaiknya hati-hati. Jika kandungan parfumnya tidak cocok dengan kelenjar produksi pembusukan, malah akan bertambah bau,” terang Tjut. Sementara deodoran antiseptik mampu membunuh bakteri penyebab bau badan. Keduanya bisa digunakan, tergantung kecocokan kulit dan tidak membuat kulit jadi tergantung. Jenis antipespiran, selain membunuh bakteri juga bertugas mengurangi jumlah keringat.
Botox
Botox berfungsi melumpuhkan kelenjar keringat dengan suntikan. Botox sebaiknya digunakan jika seseorang sudah sangat terganggu oleh produksi keringat yang berlebih yang menimbulkan bau badan tak sedap. Bisanya, suntikan Botox dilakukan setahun sekali, karena efek suntikan bisa bertahan lama.
Obat Minum
Pemakaian obat minum ini sangat tidak dianjurkan. “Banyak efek sampingnya, misalnya bibir jadi kering karena kandungan propantheline bromida yang ada di obat anti bau badan ini. Biasanya, obat ini untuk mengurangi produksi keringat di seluruh tubuh, padahal yang kita inginkan hanya bagian ketiak. Jadi, meski efektif, tidak dianjurkan, ” ujar Tjut.
Teknik operasi
Teknik operasi digunakan jika produksi keringat berlebih dan mengganggu penampilan. Operasi dilakukan dengan mengerok kelenjar keringat. Banyaknya keringat bisa menimbulkan radang apocrine (hydra adentitis supurativa) dan peradangan polyculitis (radang kelenjar keringat). “Jika terus-terusan terinfeksi, kelenjar apocrine-nya harus dikerok. Teknik ini harus dilakukan hati-hati, karena jika kelenjar getah bening tersumbat, tangan bisa bengkak,” lanjut Tjut seraya menambahkan bahwa teknik operasi ini jarang dilakukan di Indonesia.
Cara paling aman dan hemat untuk membuang bau badan sebetulnya gampang dan murah, kok. “Selalu bersihkan ketiak dengan sabun antiseptik setiap kali mandi. Setelah mandi, keringkan dengan handuk, tisu atau lap kering dan bubuhkan bedak antiseptik. Jika bedak sudah hilang, bisa dibubuhkan lagi,” saran Tjut. Sebaiknya hindari memakai bedak yang wangi karena takut tidak cocok dengan produksi keringat dan malah bertambah bau.
CUKUR ATAU CABUT?
- Menghilangkan bulu ketiak boleh-boleh saja. Caranya, bisa dengan mencabut atau mencukur.
Menurut Tjut, kegunaan keduanya sama, bedanya hanya sifat bulu ketiak pada waktu tumbuh kembali. “Kalau dicukur, tumbuhnya akan lebih tajam, sementara jika dicabut, tumbuhnya lebih alami, lebih lembut dan tidak gatal,” ujarnya.
Bagi yang punya banyak bulu ketiak, sebaiknya memang dicukur saja, karena tidak menguras tenaga. Akan tetapi, tetap harus diingat bahwa alat yang digunakan untuk mencabut dan mencukur bulu ketiak harus bersih. “Soalnya, di bawah rambut ada akar rambut. Akar rambut adalah tempat nyaman berkumpulnya bakteri, sehingga kalau kita cabut dan terjadi kerusakan minor di akar rambut, bisa mengakibatkan radang akar rambut yang disebut polikulitis atau bisul yang membesar,” terang Tjut.
Ini bisa terjadi jika alat yang digunakan tidak bersih. “Sebelum mencabut atau mencukur, ketiak sebaiknya dicuci sampai bersih dengan sabun antiseptik. Silet untuk mencukur juga dibersihkan dengan alkohol dengan kadar 10 persen,” saran Tjut. Begitu pun jika kita memilih mencabut. “Alat atau kain harus bersih, karena jika kulit terasa sakit, berarti terjadi peradangan dan bekasnya bisa berwarna hitam yang akan mengganggu penampilan.”
HATI-HATI PEMUTIH BER-MERKURI
Apa lagi yang perlu diketahui agar bisa bebas dari bau badan secara aman?
1. Jangan terpengaruh iklan produk penghilang bau badan yang kini banyak ditayangkan media massa. “Kita harus tahu kandungannya, karena bahan tersebut bisa tak cocok dan malah memicu alergi. Bisa-bisa, malah memperburuk kesehatan kulit dan bekasnya tidak bisa hilang,” ujar Tjut.
2. Hati-hati terhadap deodoran atau bedak yang mengandung zat pemutih ber-merkuri. Merkuri merupakan racun bagi sel tubuh, bisa menyebabkan sel menjadi mati dan bisa menyerap ke dalam kulit dan memengaruhi fungsi ginjal.
3. Banyak minum air putih agar air yang dikandung oleh tubuh jadi lebih baik. Ini akan menyebabkan keringat lebih encer sehingga tidak bau. Selain air putih, banyak-banyak mengonsumsi buah dan sayur yang mengandung air.
4. Jangan terlalu sering mengonsumsi makanan yang menimbulkan panas di tubuh. Misalnya daging kambing.
semoga bermanfaat
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar