Kesehatan :: Bulu Kaki Paling Cocok untuk Tutupi Kebotakan

Bookmark and Share
Kebotakan adalah mimpi buruk pria dan wanita ketika menjelang usiaparuh baya. Untuk mengatasinya, para ahli menemukan solusi dengan caramencangkokkan rambut dari bagian belakang kepala ke bagian yang botak.Namun jika seluruh kepala benar-benar tak berambut, bulu kaki bisamenjadi alternatif yang paling cocok.

Dalam jurnal Archives of Dermatology,Dr Sanusi Umar menjelaskan bahwa rambut halus dan lembut yang terdapatdi kaki adalah yang paling ideal untuk dicangkokkan pada rambut kepala.

"Idenyaadalah melakukan transplantasi rambut pada tingkat yang lebih luas,"kata Dr Umar yang menjabat sebagai instruktur klinis jurusandermatologi di University of California, Los Angeles seperti dilansir HealthDay, Kamis (23/2/2012).

MenurutDr Umar, ada beberapa masalah dengan metode transplantasi rambuttradisional. Pertama, transplantasi tradisional mengambil rambut daribagian tengah bagian kepala, dan rambut itu akan menjadi rambut yangpaling tebal di kepala. Itu berarti bahwa rambut kepala akan tampaktidak alami.

"Masalah lain adalah kebotakan terjadi dalamberbagai tingkat. Kebotakan yang terjadi bisa ringan atau juga sangatparah. Ini artinya metode transplantasi rambut biasa kurang bermanfaatbagi orang yang telah kehilangan sebagian besar rambut kepala, sehinggatidak memiliki sumber rambut lagi untuk transplantasi," jelas Dr Umar.

Selainitu, menurut Dr Umar, ada banyak pasien yang telah mendapatkantransplantasi rambut tradisonal selama bertahun-tahun. Dan orang-orangini terlihat memiliki bekas luka. Namun orang-orang ini tidak lagimemiliki pasokan rambut lagi di bagian belakang kepala untukmenanganinya karena rambutnya sudah habis.

Untuk mencarisolusinya, sekitar tujuh tahun yang lalu Dr Umar mulai menjelajahitransplantasi rambut tubuh. Pada dasarnya, teknik ini melibatkan rambutdari seluruh tubuh, dengan mempertimbangkan bahwa tidak semua pasienmemiliki bulu yang banyak.

"Dengan pendekatan ini saya dapatmenggabungkan rambut jenggot, rambut dada dan rambut kaki, tergantungpada persebaran rambut yang dimiliki orang tersebut. Dengan mencampurbeberapa rambut kepala lebih tebal, saya bisa mendapatkan sekitar20.000 sampai 30.000 helai rambut. Artinya, saya mampu mengatasibeberapa individu yang mengalami kebotakan yang sangat parah," katakata Dr Umar.

Namun, menciptakan garis rambut alami di dahimembutuhkan rambut yang sangat baik. Umar berpendapat bahwa rambut kakiadalah yang paling tepat untuk mengatasi hal ini. Namun terkadang bisajuga mengambil rambut dari pangkal leher yang juga sangat baik.

Dalamwaktu sembilan bulan, Dr Umar mengklaim mampu mengatasi kebotakan danmenciptakan garis rambut yang tampak alami. Antara 75-80 persen rambutkaki yang ditransplantasikan dapat berkembang di tempat barunya dikepala. Tiga sampai empat tahun kemudian, pasiennya hanya sedikitmengalami kerontokan rambut di area transplantasi.

Namun,prosedur ini membutuhkan biaya yang mahal. Prosedur biasanya berjaraklebih dari dua sesi, dengan masing-masing sesi membutuhkan tiga sampailima hari selama setahun.

Biayanya adalah 7 dolar AS atausekitar Rp 63.000 sampai 10 dolar AS atau sekitar Rp 90.000 per folikelrambut. Masing-masing folikel mengandung satu sampai empat helairambut. Namun jika ditotal, biayanya bisa mencapai ribuan dollar.Pasien yang memiliki kepala yang botak licin pasti akan menghadapitagihan yang terbanyak.

Dr Malcolm Roth, presiden AmericanSociety of Plastic Surgeons dan kepala divisi bedah plastik di AlbanyMedical Center di Albany, memuji inovasi Dr Umar ini. Ia menyebutnyasebagai contoh bagaimana teknik-teknik baru terus disempurnakan untukmemperbaiki hasil prosedur kosmetik untuk memberikan hasil yang lebihalami bagi pasien. Namun, tidak semua ahli setuju.

"Menemukanrambut dari bagian lain tubuh bukanlah hal yang baru sama sekali. Kamitelah lama mempertimbangkan pilihan itu. Tapi ketika menggunakan rambuttubuh, bisa jadi menghasilkan ketebalan yang berbeda. Rambut bisa jadilebih ikal dari rambut asli. Pendekatan ini tidak memperbaiki masalahketidakcocokan rambut, yang tentu saja bervariasi pada setiap orang,"kata Dr Barry DiBernardo, yang berpraktek di Montclair, New Jersey.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger