astronot muslim penjelajah luar angkasa

Bookmark and Share


























Badan Amerika Serikat sedang melakukan pendekatan dengan dunia Islam -- untuk lebih berkontribusi dalam misi perjalanan luar angkasa.



Meski belum seaktif China atau Rusia dalam penjelajahan luar angkasa, peran dunia Islam telah diwakili para astronot muslim.



Siapa saja astronot muslim yang ke luar angkasa?



Sejarah mencatat, pada 17 Juni 1985, Sultan Salman Al Saud menjadi muslim pertama yang ke luar angkasa.



Dia ikut dalam misi ruang angkasa STS-S1G menggunakan pesawat Discovery milik Amerika Serikat.



Dua tahun kemudian, pada 22 Juli 1987, giliran seorang muslim Syria berpangkat kolonel penerbang, Muhammed Faris menaiki pesawat Soyuz buatan Rusia. Dia menjalani misi di stasiun luar angkasa Rusia, Mir selama 7 hari, 23 jam, dan 5 menit.



Lalu, tercatat seorang insinyur bernama Musa Khiramanovich Manarov kelahiran Azerbaijan. Pada 21 Desember 1987 hingga 21 Desember 1988, dia menjadi teknisi pesawat Soyuz TM-4. Saat itu dia tinggal selama 365 hari, 22 jam, dan 38 menit.



Lalu, selama dari 2 Desember 1990 sampai 26 Mei 1991, dia terbang kembali ke luar angkasa menggunakan Soyuz TM-11. Durasinya 175 hari, 1 jam, dan 50 menit -- saat itu dia adalah orang paling lama tinggal di luar Bumi. Total, Manarov tinggal selama 541 hari di angkasa.



Pada 29 Agustus 1988, penerbang Afganistan bernama Abdul Ahad Momand terbang meninggalkan Bumi menuju stasiun Mir. Dia adalah astronot muslim kelima.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger